Penyebab Setor Tunai Gagal

Penyebab Setor Tunai Gagal bisa dihindari jika nasabah sebagai penyetor tau apa saja yang harus dilakukan, dimana ketika Tiba-tiba uang sudah dimasukkan ke mesin setor tunai, namun saldo tidak bertambah. Kejadian semacam itu cukup sering dikeluhkan di forum konsumen maupun media. Misalnya keluhan terkait CDM BRI yang gagal dan uang tertahan lama dilaporkan di situs Media Konsumen.

Agar kekhawatiran bisa dikurangi, perlu dibahas Penyebab Setor Tunai Gagal, serta cara mengatasinya sehingga nasabah bisa lebih aman ketika mengalami kegagalan saat setor tunai.

Setor tunai lewat CDM

Setor tunai berarti memasukkan uang tunai ke rekening melalui petugas teller di cabang bank atau menggunakan mesin otomatis seperti Cash Deposit Machine (CDM). Mesin CDM bisa menerima uang fisik lalu meneruskannya ke sistem perbankan agar masuk ke saldo rekening.

Kegagalan setor tunai terjadi ketika uang sudah diserahkan ke mesin atau teller tapi tidak tercatat sebagai penambahan saldo. Bisa juga struk tidak keluar, mesin memunculkan pesan error, atau hanya sebagian uang yang diterima.

Penyebab Setor Tunai Gagal

Penyebab Setor Tunai Gagal

Kebanyakan Penyebab di lapangan biasanya lebih ke kondisi fisik uang, kondisi mesin, atau sistem bank yang lagi bermasalah. berikut beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan.

1. Uang dalam kondisi rusak 

Uang yang terlipat, sobek, terjepit staples, atau terlalu kusut bisa ditolak oleh sensor mesin. Mesin hanya bisa membaca uang yang berada dalam kondisi layak.

2. Kapasitas penuh atau beban mesin

Jika kapasitas kotak penampung uang di mesin sudah penuh, mesin tidak bisa menerima tambahan uang. jika pengosongan tidak rutin atau pengelolaan mesin kurang baik.

3. Kerusakan komponen dalam mesin CDM 

Sensor uang bisa gagal mendeteksi lembar uang, roller macet, sistem penyapuan uang terganggu yang mana semua itu dapat menyebabkan mesin tidak memproses setor tunai.

4. Gangguan sistem 

Penyebab Setor Tunai Gagal bisa terjadi karena dalam pemeliharaan, atau terjadi gangguan komunikasi antara mesin dan server di pusat. Bila terjadi timeout atau kegagalan sinkronisasi, transaksi batal meskipun uang telah dimasukkan.

5. Kesalahan nasabah dalam saat menyetorkan

Uang tidak disusun rapi, memasukkan terlalu cepat, atau melewatkan verifikasi jumlah uang, sebelum menekan “konfirmasi” bisa menyebabkan kegagalan.

6. Pecahan uang

Bank kadang menentukan batas maksimal nominal setoran per hari atau jenis pecahan yang diterima. Bila uang melebihi limit atau berupa pecahan yang tidak diperbolehkan, mesin otomatis akan menolak.

7. Verifikasi internal bank 

Jika mesin mendeteksi kejanggalan, sistem back office dapat memerlukan verifikasi petugas sebelum mencatat transaksi ke rekening nasabah.

Pengaduan dan respons bank

Laporan yang terlambat ditindak, koordinasi antar cabang dan pusat lambat, serta kurangnya transparansi dalam status pengaduan dapat mempersulit penyelesaian masalah. Sebagai contoh, laporan setor tunai di BRI dicatat dan diperbaiki sebagian setelah pengaduan.

Sistem anti fraud  

Jika sistem mendeteksi bahwa uang yang disetor mencurigakan (kombinasi uang tak wajar ), sistem bisa menghentikan pencatatan setor tunai untuk dicek lebih dulu.

Contoh Kejadian

Untuk beberapa contoh kejadian yang dikeluhkan beberapa pengguna online sebagai berikut.

Uang tertelan 

Seorang nasabah melaporkan setor tunai di CDM BRI Alfamidi senilai Rp 10 juta, namun uang tertahan dan struk darurat diberikan. 

Respons bank

Dalam laporan tanggapan atas keluhan “Transaksi Gagal di Mesin Setor Tunai BRI”, pihak bank menyatakan bahwa mereka telah mencatat kekurangan setor tunai sejumlah Rp 350 ribu ke rekening nasabah sebagai perbaikan. 

Waktu penyelesaian

Berdasarkan keluhan di situs Media Konsumen, nasabah biasanya diminta menunggu 7 hingga 14 hari kerja agar uang yang gagal setor dapat diproses kembali ke rekening.

Cara Mengatasi Gagal Setor Tunai

Penyebab Setor Tunai Gagal

Mencegah tentu lebih baik dibandingkan dengan mengobati, maka dari itu jika nasabah sering melakukan setor tunai maka sebaiknya bisa mengikuti langkah berikut.

1. Usahakan kondisi uang baik

Susun uang rapi, jangan ada lipatan, sobek, staples, atau lekasan yang berpotensi tidak diterima oleh sensor mesin.

2. Pilih mesin yang tampak baik

Cermati layar, stiker peringatan, atau papan informasi yang ada di mesin, pastikan tidak ada informasi bahwa mesin sedang perawatan. Jika kelihatan ada masalah fisik, cari mesin lain.

3. Verifikasi jumlah sebelum mengonfirmasi

Bila mesin menampilkan jumlah uang yang “terbaca”, cek kembali sebelum menekan tombol “Setor”.

4. Simpan bukti transaksi 

Ambil foto struk, catat nomor mesin, lokasi, tanggal dan waktu transaksi, serta nominal uang.

5. Segera ajukan laporan

Hubungi call center bank atau datang ke cabang terdekat. Berikan bukti dan detail transaksi agar proses investigasi dapat berjalan cepat. Seperti bank BRI untuk laporan bisa  melalui layanan Pusat Bantuan di BRImo atau WhatsApp Sabrina. 

6. Proses di bank

Bank sebaiknya memiliki sistem monitoring error mesin, protokol pengembalian dana otomatis (reversal), dan tim yang cepat tanggap untuk pengaduan setor tunai.

Perlindungan Hukum & Hak Nasabah

  • Undang-Undang Perbankan (UU No. 10/1998) menyebut bank bertanggung jawab atas kerugian nasabah.
  • Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999) memberikan hak bagi konsumen atas penyelesaian sengketa.
  • Peraturan Bank Indonesia tentang penyelesaian pengaduan nasabah dan mediasi perbankan bisa digunakan sebagai dasar klaim.

Tips bagi nasabah

Simpan semua bukti transaksi dan laporan tertulis, lakukan pengaduan secara resmi sesegera mungkin supaya bisa dilakukan pengecekan dengan cepat.

Setoran tunai lewat CDM dan teller tetap menjadi layanan yang banyak dibutuhkan di jaman yang serba modern . Dengan mengetahui Penyebab Setor Tunai Gagal dan cara merespons ketika sudah terjadi maka bisa dilalui dengan lancar. sekian ulasannya cek juga Cara Menulis Berita Transfer Di Atm Bri untuk yang sering transaksi dengan pihak luar. terima kasih.

Eshter

Berpengalaman dengan latar belakang dalam bidang ke penulisan tentang bank dan keuangan dan telah bekerja sebagai penulis keuangan di berbagai situs keuangan selama lebih dari 3 tahun. Pengalaman mencakup analisis pasar, pengelolaan portofolio, dan penulisan laporan keuangan yang mendalam. Dengan pengetahuan yang luas tentang industri perbankan di Indonesia, saya berfokus pada mengedukasi dan memberikan wawasan kepada para pembaca tentang berbagai aspek keuangan dan perbankan.

Bagikan: